Perdana Menteri Israel Berhasil Jalin Kerjasama dengan Bill Gate di Bidang Lingkungan

PM Israel Naftali Bennett mengklaim bahwa negara tersebut punya cita-cita untuk menghilangkan efek rumah kaca sampai nol persen pada tahun 2050, dan tidak lagi menggunakan batu bara pada tahun 2025.

BY 4adminEdited Wed,03 Nov 2021,11:04 AM

Glasgow, SPNA - Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, dan miliarder Amerika, pendiri Microsoft, Bill Gates, sepakat pada Selasa (02/11/2021), untuk bekerjasama tentang masalah inovasi di bidang perubahan iklim. Informasi yang dipublish oleh salah satu media Israel, iNews.tv diperoleh dari pernyataan yang keluar dari Kantor Perdana Menteri.

 Dalam pertemuan di sela-sela KTT tentang Perubahan Iklim di Glasgow, Skotlandia, Bennett dan Gates, berbicara tentang pentingnya memanfaatkan sektor bisnis secara umum dan sektor "hi-tech" khususnya untuk melawan krisis lingkungan hidup. Bennett juga mengatakan bahwa dia akan "bekerja untuk menyelesaikan berbagai tantangan lingkungan hidup dan iklim di Israel."

Dia ikut menyampaikan bahwa Israel sedang aktif bekerja untuk membangun kerja sama regional dengan tetangganya di bidang energi dan air.

"Negara-negara di wilayah kami memiliki wilayah yang luas tetapi menghadapi kekurangan air, sementara Israel yang hanya memiliki wilayah yang sangat kecil, namun memiliki kemampuan untuk menghasilkan energi yang menghasilkan air.”

Patut dicatat bahwa Bennett dalam pidatonya di KTT Glasgow pada Senin (01/11/2021), menekankan bahwa Israel saat ini berada di fase awal menuju revolusi perubahan iklim. Negara tersebut juga disebutkan sudah merencanakan program nol persen penggunaan rumah kaca pada tahun 2050. dan berhenti menggunakan batubara pada tahun 2025.

Gate adalah seorang filantropis yang juga dikenal dengan kepeduliannya kepada lingkungan. Dia dan istrinya adalah pemilik bagi yayasan kemanusian Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) yang didirikan pada tahun 1999.

KTT Iklim sesi 26 resmi dibuka pada Minggu (31/10/2021) di Ibu Kota Galsgow, Skotlandia. Dihadiri oleh negara-negara yang ikut berpartisipasi dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklimdi Paris pada tahun 2015.

KTT itu diadakan di tengah ancaman besar perubahan iklim dalam setahun terakhir yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal yang telah menyebabkan banyak bencana di sejumlah wilayah di seluruh dunia pada awal tahun 2021.

(T.HN/S: i24news.tv)

leave a reply
Posting terakhir